Halo kawan-kawan pembaca yang
luar biasa, pada kesempatan ini saya akan coba membahas sedikit tentang Software Development Life Cycle atau
yang akan kita sebut SDLC yang akan saya bahas saya dapatkan materinya dari
buku “Rekayasa Perangkat Lunak” karya Rosa A.S yang terbit pada tahun 2013,
kenapa saya mencoba membahas tentang SDLC karena Programmer sering kali melakukan coding tampa menggunakan prosedur
atau tahapan-tahapan pengembangan perangkat lunak, saya pribadi pun sering
sekali demikian :D, sehingga sering sekali ditemui kendala-kendala seiring
dengan perkembangan sistem ke arah yang makin besar. Yuk kita mulai bahas
Menurut Rosa A.S(2013:27) Software Life Development Cycle atau
kita biasa sebut SDLC adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem
perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan
orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya, seperti
halnya metamorfosis kupu-kupu maka dibutuhkan beberapa tahap untuk dilalui,
sama halnya dengan membuat perangkat lunak, memiliki daur tahapan yang dilalui
agar menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas.
Tahapan-tahapan SDLC secara
global adalah sebagai berikut
- Inisiasi(initiation)
Pada tahap Inisiasi biasanya
ditandai dengan pembuatan proposal proyek perangkat lunak.
Pengembangan konsep sistem(system concept development)
Pada tahap Pengembagan konsep
sistem, pengembang mendifinisikan lingkup konsep termasuk dokumen lingkup
sistem, analisis manfaat biaya, manajemen rencana, dan pembelajaran kemudahan
sistem.
- Perencanaan(planning)
Pada tahap perencanaan,
pengembang mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumentasi perencanaan
lainnya. Menyediakan dasar untuk mendapatkan sumber daya(resources) yang dibutuhkan untuk memperoleh solusi.
- Analisis kebutuhan(requiments analysis)
Pada tahap Analisis kebutuhan, para
Analis menganalisis kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan mengembangkan kebutuhan user. Membuat dokumen kebutuhan
fungsional.
- Desain(Design)
Pada tahap desain, analis mentansformasikan
kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah lengkap, dokumen desain sistem
fokus pada bagaimana dapat memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan.
- Pengembangan(Development)
Pada tahap pengembangan, barulah
pengembang mengonversi desain ke sistem informasi yang lengkap termasuk bagaimana
memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan sistem yang dibutuhkan, membuat
basis data dan mempersiapkan prosedur kasus pengujian, mempersipkan file
pengujian, pengcodingan, pengompilasian, memperbaiki dan membersihkan program
dan meninjau pengujian.
- Integrasi dan pengujian(integration dan test)
Pada tahap integrasi dan
pengujian, pengembang mendemonstrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah
memenuhi kebutuhan yang dispesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional.
Dengan diarahkan oleh staf penjamin kualitas(quality assurance) dan user.
Menghasilkan laporan analisis pengujian.
- Implementasi(implementation)
Pada tahap implementasi, ,mengimplementasikan
perangkat lunak pada lingkungan produksi(lingkungan pada user) dan menjalankan
resolusi dari permasalahan yang teridentifikas dari fase integrasi dan
pengujian.
- Operasi dan pemeliharaan(operations and maintenance)
Pada tahap Operasi dan
pemeiliharaan pengembang mendeskripsikan pekerjaan untuk mengoprasikan dan
memelihara sistem informasi pada lingkungan produksi (lingkungan pada user), termasuk implementasi akhir dan
masuk pada proses peninjauan.
Ada beberapa model SDLC yang
dapat digunakan dan memiliki kelebihan serta kelemahan sendiri, tetapi hal
terpenting adalah mengenal tipe user dan memilih model SDLC yang sesuai dengan
karakter user dan pengembang. Sekian pembahasan kita tentang SDLC ini
kawan-kawan berikutnya saya akan mencoba membahas tentang model-model untuk
SDLC, sampai bertemu lagi :D.
0 comments :
Post a Comment