Saturday, January 16, 2016

11:12 PM


Halo kawan-kawan yang luar biasa, kuharap kabar kalian hari ini baik-baik saja :D, kawan-kawan kita telah cukup banyak membahas database, nah sekarang saya ingin membahas tentang sesuatu yang penting dari database, apakah itu, jeng...jeng..jeng yups itu adalah Database Recovery, yuk kawan-kawan tak kenal maka tak sayang, mari kita segera bahas Database Recovery itu :D.

Database Recovery adalah suatu proses penyimpanan atau pengembalian database ke keadaan sebelum terjadi kerusakan. Keutuhan akan Database Recovery disebakan penyimpanan data umumnya kurang tahan uji. Terdapat 2 jenis penyimapanan yaitu.

  • Volatile Storage, biasanya bertahan jika terjadi kerusakan sistem contoh : main memory
  • Nonvolatile Storage, contohnya magnetic disk (sifatnya online) dan magnetic tape (sifatnya offline).
Kerusakan yang dapat terjadi antara lain :

  • System Crashes  yang menyebabkan hilangnya data dari memory utama.
  • Media failures yang menyebabkan hilangnya sebagian data dari media penyimpanan secondary.
  • Application Software errors, misalnya kesalahan logikal saat program mengakses database.
  • Natural physical disaster, misalnya bencana alam, gangguan listrik.
  • Carelessness, tindakan tidak sengaja atau kecerobohan yang menyebabkan kerusakan data yang dilakukan oleh operator atau pengguna.
  • Sabotase, tindakan sengaja merusak dan mencuri data, fasilitas hardware dan software.
Nah kawan-kawan, setelah mengenal kerusakannya mari kita mengenal Fasilitas Recovery, dimana DBMS harus menyediakan fasilitas berikut untuk mendukung Recovery yaitu

  • Mekanisme backup, yang membuat salinan database secara periodik.
  • Logging, yang menyimpan catatan keadaan transaksi dan perubahan database.
  • Checkpoint, yang memungkinkan perubahan database yang sedang dalam pengembangan menjadi permanen.
  • Recovery Manager, yang mengizinkan DBMS untuk menyimpan database pada keadaan konsisten jika terjadi kerusakan atau kesalahan.
Baiklah kawan-kawan yang luar biasa, setelah mengenal Fasilitas-fasilitas Recovery yang harus dimiliki DBMS yuk sekarang kita mengenal Teknik Recovery :D

  • Deffered Update, dimana perubahan tidak dituliskan ke dalam database sampai dengan transaksi mencapai titik commit. Jika transaksi gagal sebelum commit, maka update tersebut tidak akan mengubah database dan tidak perlu melakukan undo perubahan. Tetapi mungkin perlu melakukan redo update dari transaksi yang committed sebagai akibat tidak mencapai database, Dalam hal ini digunakan log file untuk perlindungan kesalahan sistem.
  • Immediate Upadate, dimana teknik ini menggunakan updatea yang diaplikasikan pada database ketika dijalankan tanpa harus menunggu commit. Perlu melakukan redo update dari transaksi commited jika terjadi kesalahan. Dalam kasus ini digunakan log file untuk perlindungan terhadap kesalahan sistem.
  • Shadow Paging, dimana teknik ini mengatur 2 tabel selama transaksi berlangsung, yaitu tabel current page dan shadow page. Ketika transaksi dimulai, kedual tabel itu sama. Tabel shadow page tidak akan dibuah setelah itu dan digunakan untuk mengembalikan basis data pada saat terjadi kesalahan. Selama transaksi berlangsung, tabel currenct page digunakan untuk mencatat seluruh update terhadap database. Ketika transaksi selesai, tabel current page menjadi tabel shadow page.
Nah bagaimana pembahasan kita kali ini kawan-kawan, saya harap menarik ya :D, sekian pembahasan kita kali ini kawan-kawan yang luar biasa, bila kawan-kawan mempunyai masukan atau komentar, silahkan :D, sampai ketemu lagi di artikel selanjutnya.


Referensi
Indrajani, S.Kom., MM. “Database System Case Study All In One”, 2014

0 comments :

Post a Comment