Halo kawan-kawanku
yang luar biasa, apa kabar hari ini, sekarang mari kita membahas tentang
Disaster Recovery Center, apakah Disaster Recovery Center itu? Yuk kita kenali
dulu pengertiannya
Sebelum mengenal DRC
ada baiknya mari kita mengenal dulu Disaster Recovery Plan (DRP) yang merupakan
proses ,kebijakan atau prosedur yang berkaitan dengan persiapan untuk pemulihan
atau kelanjutan dari infrastruktur teknologi informasi yang penting bagi
organisasi atau instansi setelah terjadi gangguan, baik karena alam ataupun
ulah manusia. DRP membahas tentang perencanaan darurat bila terjadi gangguan
agar bisnis atau usaha suatu organisasi terus berlagsung dan menyelamatkan
sistem informasi yang berjalan dari gangguan yang terjadi.
DRP harus menangani 3
buah bidang yaitu
- Prevention (sebelum gangguan), meminimalkan bencana pada sistem dan sumber daya dengan adanya perencanaan. Juga memaksimalkan kemampuan organisasi atau instansi untuk pulih dari gangguan
- Contuinity (saat gangguan), langkah-langkah atau prosedur-prosedur, yang telah direncakan untuk dilakukan saat terjadinya gangguan.
- Recovery (setelah gangguan), langkah-langkah atau prosedur-prosedur untuk melakukan pemulihan setelah gangguan selesai.
Disaster Recovery
Center adalah fasilitas bagi perusahaan untuk dapat terus beroperasi bila
terjadi gangguan pada unit sebuah instansi atau perusahaan dan merupakan
kelanjutan dari DRP atau bisa dibilang DRC adalah hasil dari perencanaan DRP,
sebagai contoh bila terjadi kebakaran pada sebuah ruangan server utama sebuah
perusahaan maka tentu akan menghentikan aktivitas bisnis pada perusahaan
tersebut, tetapi bila terdapat fasilitas DRC maka perusahaan tersebut dapat
terus berjalan bahkan tampa pengguna sadari bila telah terjadi gangguan.
Secara
umum DRC berfungsi untuk:
- Meminimalisasi kerugian finansial dan nonfinansial dalam meghadapi kekacauan bisnis atau bencana alam meliputi fisik dan informasi berupa data penting perusahaan
- Meningkatkan rasa aman di antara personel, supplier, investor, dan pelanggan
Berikut adalah
gambaran dari Topologi DRC
Topologi DRC |
Bila kita lihat pada
gambar tersebut dapat dilihat bahwa terjadi replikasi database dan Main Server dari
Data Center A yang merupakan Data Center
utama ke Data Center B yang merupakan Data Center untuk Disaster recovery
Center, tetapi hal tersebut tidaklah baku, dikarenakan untuk Disaster Recovery
Center disarankan untuk terdiri dari 2 data Center sebagai replikasi di 2
lokasi yang berbeda, ya betul lokasi yang berbeda. Data Center untuk Disaster
Recovery Center sebaiknya dibangun di lokasi berjarak minimal 500 km dari
lokasi jarak Data Center utama, ataupun bisa dibangun di tempat paling minim
bencana alam, konon di Indonesia tempat tersebut berada di Pulau Kalimantan,
tetapi menurut saya hal tersebut dipatahkan karena banyaknya kasus pembakaran
hutan. Selain itu kenapa harus dibangun minimal 2 data center replikasi
dikarenakan bila terjadi gangguan pada salah satu data center replikasi, maka
dapat diantisipasi oleh satu data center lainnya.
Membangun DRC adalah
hal yang kompleks dan tentu tidak mudah, juga membutuhkan perhatian yang serius
dan khusus. Bahkan beberapa Vendor telah menyediakan layanan khusus untuk DRC
tersebut meskipun mungkin biayanya tidak murah. DRC sendiri bukanlah sebatas
perencanaan tetapi juga harus dilakukan :D
Referensi
https://wijasena.wordpress.com/2011/12/20/sekilas-tentang-disaster-recovery-center-drc/
0 comments :
Post a Comment