Friday, January 22, 2016

8:21 AM

Halo kawan-kawan yang luar biasa...duarrrr, kita bertemu lagi :D, apa kabar semuanya? Saya harap baik-baik saja ya :)

Kawan-kawan pada beberapa kesempatan sebelumnya kita telah membahas mengenai beberapa model dalam SDLC yang mungkin teman-teman yang belum membaca bisa membacanya disini


Atau mungkin teman-teman ingin mengenal lebih dahulu tentang SDLC, dapat membacanya disini 


Nah sekarang mari kita mengenal lagi suatu permodelan pengembangan perangkat lunak yang bernama Rapid Application Development yang biasa disingkat menjadi RAD, RAD sendiri merupakan model yang diadaptasi dari model Waterfall tetapi dilakukan dengan jauh lebih cepat dengan menggunakan model Waterfall untuk pengembangan setiap komponen perangkat lunak.

Jika kebutuhkan perangkat lunak sudah dipahami dengan baik dan ruang lingkup perangkat lunak tersebut sudah dibatasi dengan baik, maka tim pengembang perangkat lunak dapat menyelesaikan perangkat lunak tersebut dengan waktu yang pendek. Model RAD dilakukan dengan membagi tim pengembang menjadi beberapa tim utnuk mengerakan komponen-komponen yang telah dibagi ke tim yang ada, dan pengerjaan dilakukan secara pararel.

Bagan Model RAD



Yuk kawan-kawan kita bahasa masing-masing bagan yang ada di atas

  • Pemodelan Bisnis, yaitu pemodelan yang berfungsi untuk memodelkan fungsi bisnis seperti untuk 
    • Mengetahui informasi apa yang terkait dengan proses bisnis,
    • Informasi apa saja yang arus dibuat,
    • Siapa yang harus membuat informasi itu,
    • Bagaimana alur informasi itu,
    • Proses apa saja yang terkait informasi itu.
  • Pemodelan Data, yaitu memodelkan data apa saja yang dibutuhkan berdasarkan pemodelan bisnis yang telah dilakukan dan mendefinisikan atribut-atributnya beserta relasi antar data.
  • Pemodelan Proses, yaitu mengimplementasikan fungsi bisnis yang sudah didefinisikan terkait dengan pendefinisian data.
  • Pembuatan Aplikasi, yaitu mengimplementasikan pemodelan proses dan data menjadi aplikasi.
  • Pengujian dan pergantian, yaitu menguji komponen-komponen yang telahd dibuat, dan jika sudah diuji maka tim pengembang dapat melanjutkan pengembangan komponen yang lainnya.
Nah kawan-kawan tetapi model RAD tetap saja memiliki kelamahan, beberapa kelemahan model RAD adalah sebagai berikut :

  • Bila ingin membuat sistem informasi dengan skala besar maka akan memerlukan sumber daya manusia yang besar karena membutuhkan tim yang banyak untuk pengembangan komponen-komponen yang akan dibuat.
  • Model RAD bukanlah model yang cocok dibuat menggunakan teknologi pengembangan perangkat lunak terbaru, yang belum banyak dikuasai oleh pengembang, karena memerlukan waktu bagi para pengembang untuk menggunakan teknologi baru tersebut.
Tetapi Model RAD juga akan sangat cocok bila suatu pengembangan perangkat lunak mempunya kriteria sebagai berikut :

  • Anggota tim berpengalaman dalam pengembangan perangkat lunak yang sejenis dengan yang akan dikembangkan
  • Para pengembang memiliki komponen-komponen yang bisa digunakan kembali, dalam pengembangan perangkat lunak tersebut.
Demikian pembahasan kita mengenai RAD kali ini kawan-kawan, mungkin kita jarang menggunakan model RAD tersebut, saya sendiri mengakui belum pernah menggunakan RAD, tapi mungkin akan mencobanya suatu saat nanti, kalo saya sudah mencobanya akan saya bahas di blog ini :D...
Sampai ketemu lagi kawan-kawan yang luar biasa, bila teman-teman mempunyai masukan atau komentar silahkan.

Referensi
ROSA A.S “Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek:2013”

0 comments :

Post a Comment